"Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
1 Samuel 16:7 (TB)
Seberapa yakin hati kita mengenal potensi dalam diri kita? Saudara, banyak orang beranggapan bahwa keberadaan dirinya adalah merupakan benalu perusak bagi sekelilingnya. Namun, apakah dasar pandangan itu sudah sesuai dengan apa yang dipandang oleh Allah?
Sebelumnya mari kita terlebih dahulu menyadari akan posisi keberadaan kita. Dosa mengakibatkan rasa takut pada diri kita, hal ini menjadi sebuah pemicu dimana ketidak-percayaan diri kita akan terbangun sempurna. Menilik kembali pada kisah mengenai kejatuhan manusia pertama dalam dosa, dimana manusia akhirnya menjaga jarak dari Tuhan, membangun rasa takutnya dan menjadi apatis dalam memandang hidup dan sekelilingnya, serta saling menyalahkan, lihat dan bacalah kitab Kejadian 3:8-13.
Dosa menjadi perusak hubungan antara manusia dan Allah. Kata "pemisah" di gambarkan sebagai jurang atau dinding yang menghalangi kedekatan dan komunikasi antara manusia dengan Allah. Dalam arti kata, dosa menciptakan jarak dalam pandangan rohani. Dalam Yesaya 59:2 dikatakan bahwa: "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan dosamu membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar." Dari dasar firman Tuhan inilah, yang menjadi pandangan, bahwa keterpisahan manusia dari Allah membentuk ketidak-percayaan diri manusia dalam memandang dan menyikapi posisi keberadaannya.
Baca Juga: 10 Ayat Ini Ingatkan Kita Soal Siapa Yesus yang Sebenarnya
Namun percayalah jika kita membangun hidup dan kedekatan untuk bergaul karib dengan Tuhan, maka potensi kegagalan dan tidak percaya diri kita akan pupus, Mazmur 25:14 – “TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian- Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.” menjadi ayat penegas untuk setiap kita.
Saudara yang terkasih di dalam Tuhan, bergaul karib artinya membangun hubungan yang sangat dekat, intim dan akrab. Ini tentang persekutuan yang mendalam seperti seorang sahabat karib. Syarat bergaul karib dengan Tuhan adalah takut akan Dia. Yang ditunjukkan dengan sikap hati yang benar di hadapan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan akan hidup sesuai dengan kehendak dan menjauhi apa yang tidak berkenan bagi Tuhan.
Hasil dari bergaul karib dengan Tuhan, membuat hidup kita ada dalam perjanjian-Nya. Perjanjian yang mencakup janji, kehendak, dan jalan-jalan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan membuka diri dan menyatakan rancangan dan rencanaya-Nya bagi setiap orang yang memiliki hati takut akan Dia.
Jadi sekarang apakah kita akan memandang rendah kehidupan kita? Pandangan dan sikap hidup kita tentunya dipengaruhi oleh asupan apa yang kita terima dalam setiap harinya. Jika firman Tuhan yang menjadi dasar hidup kita, maka pandangan kita akan diri kita dan sekeliling kita akan berubah. Kata takut yang benar lebih ditujukan pada sikap hormat, tunduk dan kagum, bukan tentang rasa takut yang mencekam.
Baca Juga: Siapa Yesus Buat Anda? Dia Mau Anda Tahu PribadiNya
Puji Tuhan, kabar baik untuk setiap kita bahwa keintiman dengan Tuhan adalah merupakan hak istimewa yang diberikan Tuhan kepada setiap kita yang hidup dalam kebenaran-Nya. Takut akan Tuhan adalah kunci untuk persekutuan yang lebih mendalam dibukakan. Percayalah, bahwa Tuhan rindu untuk berbagi dengan setiap kita yang memiliki hati yang benar dan murni.
Ingatlah bahwa Mazmur 25:14 ini menjadi sebuah pelajaran tentang hubungan yang karib dengan Tuhan, dimana hubungan yang terbangun tidak terjadi secara otomatis, melainkan melalui respons hati yang benar dalam menanggapi firman Tuhan, sehingga Tuhan akan menyatakan diri-dan kehendak-Nya dalam kehidupan kita. Haleluya, berkat luar biasa untuk setiap kita. Bahwa hidup kita berharga dihadapan-Nya. Tuhan Yesus memberkati!
Artikel ini ditulis oleh kontributor Jawaban atas nama Liana M. Tapalahwene, S.Kom, Fasilitator CBN Indonesia Wilayah Papua